Beberapa Larangan Wawancara Kerja Via Telepon

Beberapa Larangan Wawancara Kerja Via Telepon
Jarak dan waktu kini tak lagi menjadi penghalang untuk proses rekruitmen. Interview via telepon pun seringkali menjadi pilihan yang dilakukan banyak perusahaan. Berikut lima hal yang tidak boleh dilakukan selama interview via telepon.

1. Sok akrab.
Karena tidak langsung bertatap muka, kepercayaan diri meningkat dan membuat kita bersikap sok akrab dengan interviewer.

2. Terdengar tidak tertarik.
Sebaiknya tahan apa pun perasaan dan pikiran negatif tentang perusahaan tersebut. Tetaplah bersikap manis dan profesional.

3. Sambil makan.
Meski tak bertatap muka bukan berarti Anda leluasa melakukan apa saja. Makan, minum, bahkan mengunyah permen karet pun jangan pernah Anda lakukan saat wawancara kerja via telepon.

4. Perhatian teralih.
Usahakan pilih tempat yang tenang dan sepi, sehingga perhatian kita tidak mudah teralihkan.

5. Bicara sambil jalan.
Selain nafas akan terdengar tersengal-sengal, interview via telepon sambil berjalan ke sana kemari juga bisa memungkinkan ponsel kehilangan sinyal.

Sumber: KOMPAS.com dengan perubahan

Tanda-Tanda Pewawancara Anda Bos yang Baik

Tanda-Tanda Pewawancara Anda Bos yang Baik
Wawancara kerja hampir selalu menegangkan. Dalam kurun waktu singkat, Anda harus memperlihatkan sisi-sisi terbaik dan "menjual" kemampuan Anda. Yang sering luput dari perhatian, sebenarnya interview kerja bisa menjadi saat yang tepat untuk mengamati calon atasan Anda. Apalagi, pada beberapa perusahaan biasanya ada sesi khusus wawancara dengan "user" alias orang yang nantinya akan menjadi atasan.

Dari tindak-tanduknya, Anda akan bisa melihat apakah Anda bisa bekerja sama dengannya atau sebaliknya melirik lowongan pekerjaan lainnya saja. Inilah beberapa sikap yang diperlihatkan oleh calon atasan yang baik selama interview:

1. Mereka terbuka seputar orang yang sebelumnya mengisi posisi Anda
Mengapa orang tersebut keluar dari perusahaan? Jawaban dari pertanyaan ini akan membantu Anda memahami seluk-beluk pekerjaan yang akan dijalani. Apa yang membuat orang mundur dari posisi tersebut, apakah karena beban kerjanya yang terlalu berat, atau karena lingkungan kerjanya yang kurang kondusif.
"Jika Anda diberitahu bahwa posisi itu baru, mungkin itu tidak sepenuhnya benar. Mungkin saja ada satu posisi yang telah dihapus, dan sekarang Anda diwawancara untuk mengisi posisi baru namun dengan deskripsi kerja yang hampir mirip. Secara teknis bisa dibilang pekerjaannya berbeda, tapi atasannya tetap sama," kata Roy Cohen, penulis buku The Wall Street Professional's Survival Guide.

2. Anda merasa diprioritaskan
Saat wawancara, Anda adalah pusat perhatiannya. "Perhatikan apakah calon bos menyimak perkataan Anda dengan saksama. Apa mereka mudah terganggu interupsi, seperti orang yang mengetuk pintu, deringan telepon, dan lain-lain? Apa mereka sering melihat ke arah jam?" kata Meg Montford, executive career coach dan presiden dari Abilities Enhanced.
Jika seseorang tidak bisa memberi perhatian penuh pada saat harus mengambil keputusan penting apakah mereka akan mempekerjakan Anda atau tidak, kecil kemungkinan mereka akan melakukan hal sebaliknya begitu Anda sudah jadi anak buahnya.

3. Mereka pendengar yang baik
Bos yang baik akan berhenti bicara dan memerhatikan Anda ketika tiba giliran Anda bicara. "Mereka tidak akan menghabiskan waktu wawancara dengan berbicara tentang diri mereka sendiri atau 'berkicau' tentang hal-hal yang tidak ada hubungannya. Mereka biasanya akan banyak bertanya dan menyimak dengan baik. Idealnya, mereka juga akan membuat catatan," kata Taylor.

4. Mereka bertanya seputar target jangka-panjang Anda
"Kira-kira di mana Anda lima tahun lagi?" Pertanyaan ini sepertinya klise di setiap wawancara, tapi bila calon bos terlihat sangat ingin tahu jawaban Anda, mungkin mereka memang benar-benar tertarik untuk membantu Anda berkembang dalam perusahaan tersebut.
"Calon bos tentu ingin tahu apa saja yang telah Anda lakukan di kantor lama. Tapi calon bos yang baik akan meluangkan lebih banyak waktu untuk membahas tentang masa depan Anda. Apa yang ingin Anda lakukan, seperti apa visi bekerja Anda, dan menguji reaksi Anda seputar jenis pekerjaan yang akan Anda lakukan.

5. Anda merasa diperlakukan dengan baik sepanjang proses wawancara
Apa Anda dibiarkan menunggu di lobi selama berjam-jam tanpa kepastian kapan wawancara akan dimulai? Apakah pewawancara bangkit dari tempat duduknya dan menjabat tangan Anda dengan mantap, lalu mengantar Anda keluar ruangan begitu selesai? Perilaku seperti ini terkesan remeh, namun memperlihatkan dengan jelas seperti apa budaya kantor Anda, kata Taylor.

6. Calon bos terlihat tenang, murah senyum, dan terkendali
Anda pasti akan lebih senang punya bos yang kalem daripada yang temperamental. "Jika mereka terkesan selalu terburu-buru, membombardir Anda dengan begitu banyak pertanyaan, dan sering menyela ketika Anda berbicara, coba pikirkan lagi," kata Lynn Taylor, penulis Tame Your Terrible Office Tyrant.

Sumber: KOMPAS.com dengan perubahan

Cara Menghadapi Wawancara Kerja Dadakan

Cara Menghadapi Wawancara Kerja Dadakan Saat masih mencari pekerjaan, Anda dituntut untuk selalu siap menghadapi panggilan wawancara. Toh, biasanya panggilan wawacara dijadwalkan untuk beberapa hari ke depan. Anda pun masih punya waktu untuk mempersiapkan segala keperluannya. Tetapi bagaimana jika Anda menerima panggilan wawancara secara mendadak?


1. Siapkan pakaian cadangan
Anda tak akan pernah tahu kapan akan mendapat panggilan wawancara kerja. Bisa jadi hari itu juga Anda dipanggil wawancara. Kalau sudah begini, Anda harus siap sedia untuk memberi performa yang maksimal. Tak hanya siap dengan berkas-berkas CV dan menjawab pertanyaan dari pewawancara, tapi juga menunjukkan penampilan yang meyakinkan.

Walaupun Anda ada di rumah dan lebih bebas pilih pakaian, kadang panggilan wawancara yang mendadak bisa membuat Anda kebingungan memilih busana yang pantas dikenakan dan mewakili siapa diri Anda. Segera siapkan busana yang mencerminkan profesionalitas -business attire- yang akan digunakan untuk wawancara, mulai baju sampai celana dan tasnya. Akan lebih baik jika Anda punya cadangan lebih dari satu pasang baju.

2. Pastikan CV selalu siap
CV dalam bentuk fisik (hard copy) akan selalu dibutuhkan ketika Anda datang ke wawancara pekerjaan. Tak masalah kalau Anda masih punya waktu untuk mencetak CV di rumah. Tetap ketika panggilan wawancara dadakan datang tiba-tiba, atau Anda diminta walk in interview, ada kemungkinan Anda tak sempat menyiapkan berkas-berkas CV dalam bentuk fisik.

3. Ingat tanggal
Saat sedang panik dan tegang bisa jadi Anda justru melupakan banyak hal, termasuk tanggal Anda melamar pekerjaan. Sebaiknya, lirik sebentar resume yang pernah dikirim untuk mengetahui kapan Anda melamar suatu pekerjaan. Mungkin hal ini terlihat sangat sepele, tapi bagi pewawancara bisa menunjukkan antusiasme, keseriusan, dan juga daya ingat Anda.

Kebanyakan orang hanya menyimpan CV di komputer. Agar lebih efektif, biasakan untuk selalu menyimpan CV Anda dalam bentuk soft copy dan menyimpannya dalam flashdisk pribadi Anda. Cara ini akan memudahkan Anda jika sewaktu-waktu mendapat panggilan wawancara mendadak.

4. Buat daftar perusahaan
Saat membuat aplikasi pekerjaan, seringkali Anda hanya membuatnya saja tanpa mengingat kemana saja surat lamaran telah Anda kirimkan. Buatlah daftar pekerjaan dan perusahaan yang sudah Anda kirimi lamaran pekerjaan, dari nama perusahaan, alamat, jabatan yang dilamar, dan kapan Anda mengirimkannya. Daftar ini berguna untuk membantu Anda mengingatkan kembali posisi yang Anda tuju, dan segala hal yang harus Anda persiapkan.

5. Riset
Sekalipun dadakan, bukan berarti Anda bisa datang begitu saja untuk wawancara. Selalu lakukan riset tentang jenis pekerjaan yang Anda lamar. Gunakan aplikasi dari ponsel Anda untuk mencari tahu semua informasi yang Anda butuhkan tentang perusahaan tersebut. Pengetahuan dasar tentang job description pekerjaan yang Anda incar dan latar belakang perusahaan yang bersangkutan akan sangat membantu Anda dalam wawancara.

Sumber: KOMPAS.com dengan perubahan

Trik Lolos Wawancara Kerja Bagi yang Berpindah-Pindah Kerja

Trik Lolos Wawancara Kerja Bagi yang Berpindah-Pindah Kerja
Pertanyaan seputar riwayat kerja yang banyak berpindah-pindah ini akan dilontarkan pada saat interview. Jawaban yang tepat akan membuat calon perusahaan jatuh cinta dan mau "meminang" Anda. Sementara, jika jawaban yang diberikan kurang kuat, mereka akan merasa tidak nyaman dan memutuskan menerima kandidat lainnya.

Kebiasaan berpindah-pindah kerja dalam kurun waktu yang singkat dapat memberi kesan negatif terhadap calon perusahaan yang ingin Anda masuki. Sebab, perusahaan mana pun selalu menginginkan karyawan dengan loyalitas yang tinggi dan dapat berkomitmen dalam jangka waktu yang panjang.

Apa saja jawaban terbaik yang dapat Anda berikan pada pewawancara? Kuasai trik berikut ini:

1. Awali dengan alasan yang meyakinkan
Beberapa alasan berikut ini akan diterima dengan baik oleh pewawancara, dan membuat mereka merasa bahwa Anda memang tidak punya pilihan lain, selain berpindah kerja dalam waktu singkat.

* Mengurus anak atau anggota keluarga yang sedang sakit
* Mengikuti pasangan yang ditugaskan keluar negeri
* Pekerjaan yang ditawarkan bukanlah pekerjaan tetap
* Ingin mencoba beberapa bidang hingga mengetahui bidang mana yang cocok
* Ingin mendapatkan tingkat kepuasan yang lebih
* Ingin mendapatkan tanggung-jawab yang lebih

2. Hubungkan keputusan berpindah kerja dengan target karier
Jelaskan bahwa Anda memilih untuk pindah kerja demi mendapatkan posisi yang lebih tinggi, dengan tanggung jawab yang lebih besar. Tambahkan juga bahwa dengan keputusan ini, Anda telah berhasil mendapatkan pengalaman lebih banyak dan juga kemampuan yang lebih baik. Dengan begitu, pewawancara akan menyimpulkan bahwa berpindah-pindah kerja adalah cara Anda mendapat kemajuan dalam berkarier, bukan karena bosan atau tidak mampu berkomitmen.

3. Jelaskan visi Anda di perusahaan
Setelah memaparkan alasan Anda sering pindah kerja, tambahkan juga dengan menjelaskan apa yang Anda ingin lakukan di perusahaan itu. Kemukakan dengan logis mengapa kali ini Anda akan menetap lebih lama di perusahaan. Misalnya, karena pasangan sudah kembali ditugaskan di tanah air, sehingga Anda bisa kembali bekerja. Atau, karena Anda melihat adanya potensi berkembang yang sangat besar dan dalam jangka panjang di perusahaan tersebut.

4. Hindari menjadikan uang sebagai alasan
Jika Anda menyiratkan bahwa uang adalah hal yang memicu pindah-pindah kerja, ini akan mendatangkan tanda tanya dari pewawancara. Mereka akan berpikir, Anda akan segera pindah ke tempat lain apabila ada tawaran gaji yang lebih tinggi sedikit. Asumsi lainnya, Anda juga bukan tipe orang yang loyal terhadap perusahaan.

Sumber: KOMPAS.com dengan perubahan

3 Pertanyaan Penting Saat Wawancara Kerja

3 Pertanyaan Penting Saat Wawancara Kerja
Rasa gugup dan cemas bisa muncul jika kita merasa tak menguasai medan. Demikian juga halnya saat menghadapi wawancara kerja. Karena itu bekali diri Anda dengan kemungkinan pertanyaan yang akan diajukan saat wawancara. 

Resume yang Anda kirimkan saat melamar pekerjaan ibarat sebuah produk. Maka si pewawancara kerja bisa diandaikan tempat beriklan. Itu sebabnya proses wawancara kerja adalah kesempatan Anda “menjual” diri dan menjelaskan apa yang bisa diberikan kepada perusahaan tempat Anda melamar. Jadi tunjukkan rasa percaya diri.

Berikut adalah 3 (tiga) pertanyaan penting saat wawancara kerja:



1. Mengapa Anda tertarik pada posisi pekerjaan ini?

Pertanyaan ini kerap langsung ditujukan kepada si pelamar, tapi sayangnya, kebanyakan dari si pelamar justru akan menjawabnya dengan menceritakan kisah hidup mereka yang mana sebenarnya sudah dijabarkan di pertanyaan pertama.

Pada pertanyaan ini, si pewawancara ingin mengetahui ketertarikan Anda pada posisi yang dilamar. Perusahaan akan lebih menyukai orang yang memang memiliki passion pada pekerjaan tersebut. Jelaskan bahwa Anda adalah kandidat yang tepat dan memiliki minat yang besar.

2. Ceritakan tentang diri Anda?

Pertanyaan ini selalu muncul dalam setiap sesi wawancara kerja. Si pewawancara menanyakan hal ini karena berbagai alasan, salah satunya ingin mengetahui bagaimana cara Anda berkomunikasi, atau karena ingin mengetahui prestasi apa yang pernah Anda raih. Pilihlah jawaban sesuai posisi yang ingin Anda tuju. Misalnya, jika Anda berniat melamar sebagai public relation maka prestasi menjuarai lomba pidato dalam bahasa Inggris sebaiknya ditonjolkan.

3. Apa kelemahan dalam diri Anda?

Biasanya jika ditodong pertanyaan seperti ini, Anda pasti bingung untuk menjawab apa. Jangan khawatir, semua orang pasti memiliki kelemahan dalam dirinya, jadi pertanyaan ini untuk mengetes integritas dan kesediaan Anda menerima kenyataan bahwa Anda pun tidak sempurna.

Pertanyaan ini memang untuk mengetahui kelemahan Anda sekaligus untuk mengetahui apa yang sudah Anda lakukan untuk mengatasinya. Misalnya, jika Anda menjawab punya kelemahan dalam hal public speaking, jelaskan juga jika Anda sudah ikut kursus untuk meningkatkan rasa percaya diri.

Sumber: KOMPAS.com dengan perubahan

Kriteria Pelamar Kerja yang Lolos Seleksi

Kriteria Pelamar Kerja yang Lolos Seleksi
Kriteria Pelamar Kerja yang Lolos Seleksi. Dalam tahap wawancara kerja, nilai yang dicapai oleh setiap kandidat akan dihitung dan dibandingkan dengan kandidat lain. Dalam hal ini perusahaan akan mengambil calon karyawan yang memiliki nilai tinggi, terutama sekali nilai-nilai dalam ujian tertulis dan wawancara kerja.

Perlu anda ketahui bahwa dalam penilaian atau penentuan hasil wawancara bukan dari hasil komunikasi verbal, tetapi berdasarkan dari petunjuk-petunjuk non-verbal seperti postur dan penampilan.
Terdapat empat area yang terfokus dalam wawancara dengan prosentase yang berbeda, yaitu sikap: 40%, penampilan: 25%, ketrampilan berkomunikasi: 25%, dan persyaratan kerja: 10%.

Sikap
Unsur-unsur yang membangun sikap adalah sebagai berikut:
1. Ketertarikan atau minat pada pekerjaan.
2. Citra diri yang baik dan positif.
3. Antusiasme.
4. Ambisi yang terukur untuk mencapai keberhasilan.
5. Keinginan yang kuat untuk belajar

Bersambung.....

Delapan Hal yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja

Delapan Hal yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja
Delapan Hal yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja. Ketika wawancara kerja pasti kebanyakan fresh graduate mendapati dirinya membuat beberapa kesalahan-kesalahan, entah disengaja maupun tidak disengaja.

Terkadang, saking gugupnya, sampai tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan benar. Jawaban pertanyaan wawancara yang sudah dipersiapkan pun jadi terkesan asal menjawab tanpa dipikir.

Nah, cara terbaik untuk menghindari kesalahan wawancara yang paling umum dan berbahaya adalah berpikir ke depan. Kalian pun juga tidak boleh membuat mereka tersinggung sehingga berdampak gagalnya kesempatan kerja.

Berikut beberapa tips, hal-hal apa saja yang harus dihindari saat wawancara kerja:
1. Berbohong
Meski tergoda, itu tidak akan berhasil. Sekali Anda berbohong, maka Anda tidak akan bisa berhenti. Mark Twain mengatakan, jika Anda mengatakan yang sebenarnya, maka Anda tidak perlu mengingat apapun.

2. Mengkritik perusahaan
Wawancara kerja bukanlah waktu untuk membalas dendam karena dipecat dari perusahaan sebelumnya. Ingatlah bahwa pewawancara akan mendengarkan dengan seksama jawaban Anda dan mereka akan berpikir tentang posisi pekerjaan yang pantas untuk Anda.

Tanyakan kepada diri sendiri, apakah Anda suka bekerja dengan orang-orang yang terus-menerus mengkritik orang lain? Masalahnya adalah, pewawancara akan menarik kesimpulan besar dari jawaban yang Anda lontarkan. Ini justru membuat Anda terlihat buruk.

3. Menjadi kasar
Jika Anda tidak sengaja bersikap kasar, minta maaf lah dengan tenang. Jika Anda memikirkan hal itu, maka akan mempengaruhi kinerja. Aturan praktis, hindari lelucon tentang topik sensitif dan berhati-hatilah serta jangan terlalu bersahabat dengan pewawancara. Cukup berlaku sopan dan ramah.

4. Mengeluh
Perjalanan Anda menuju tempat wawancara mungkin melelahkan, karena cukup jauh. Tapi pewawancara tidak peduli akan itu. Mengeluh bahkan bercanda tidak dianjurkan. Memang tidak berbahaya, tapi jangan biarkan mengeluh saat Anda sedang diwawancara.

5. Membicarakan orang lain
Saat wawancara, hal umum yang biasa ditanyakan adalah bagaimana Anda menangani konflik. Perusahaan menyadari pentingnya hubungan interpersonal dalam lingkungan kerja. Jadi, jika mereka bertanya tentang orang lain, pastikan Anda menahan diri dari pembunuhan karakter dan menyalahkan orang lain atas masalah yang mereka lakukan.

6. Tidak siap
Pastikan Anda telah membawa apa pun yang diminta. Tidak apa-apa untuk membawa catatan, seperti pena, pastikan Anda rapi. Tentu saja ini jika Anda memiliki pertanyaan yang ingin diajukan. Ini menunjukkan bahwa Anda serius dengan pekerjaan yang ditawarkan. Kandidat yang tidak siap, jarang mendapatkan tawaran pekerjaan.

7. Gugup atau terlalu percaya diri
Jika Anda tampak terlalu gugup, mereka akan berpikir bahwa Anda tidak cukup percaya diri untuk melakukan pekerjaan itu. Namun, jika terlalu percaya diri akan membuat mereka berpikir bahwa Anda tidak akan masuk ke dalam tim. Jika wawancara merupakan masalah bagi Anda,itu layak mendapatkan bantuan praktis dari seorang profesional seperti pelatih wawancara.

8. Membuat kesan buruk pertama
Jangan membuat kesan buruk di saat pertama berjumpa. Pewawancara akan cenderung mengingatnya karena ketidaksempurnaan jawaban yang dilontarkan kalian.

Bersikap dan Berpenampilan yang Baik Saat Wawancara Kerja

Bersikap dan Berpenampilan yang Baik Saat Wawancara Kerja
Bersikap dan Berpenampilan yang Baik Saat Wawancara Kerja. Suatu proses pencarian kerja bisa dibilang sukses jika anda berhasil memberikan kesan yang baik saat wawancara kerja. Percuma saja jika anda adalah seseorang yang sangat ahli disuatu bidang pekerjaan tertentu namun anda memberikan suatu kesan yang sangat tidak baik pada saat wawancara kerja. Segala kualifikasi dan keahlihan yang anda miliki akan hilang begitu saja karena orang yang mewawancarai anda merasa tidak yakin dengan pembawaan anda sebagai individu yang nantinya akan bekerja di perusahaan tersebut. Mari kita simak beberapa hal yang harus anda persiapkan untuk memberikan kesan yang baik saat wawancara kerja.

Berpakaian dengan Rapi, Sopan dan Menutup Aurat (Berjilbab bagi Muslimah)
Dengan berpakaian rapi anda memperlihatkan suatu itikad yang baik bahwa anda menghargai pihak perusahaan yang telah mengundang Anda untuk wawancara kerja. Selain itu, berpakaian yang rapi adalah sebuah dress code yang sangat netral dalam situasi apapun, karena disitu anda bertujuan untuk memberikan suatu kenyamanan baik bagi diri anda sendiri maupun pihak yang akan mewawancarai Anda.

Tata Krama/Akhlaq dan Bahasa Tubuh
Apapun yang keluar dari mulut anda dan juga gerak-gerik anda harus memperlihatkan suatu kesan yang baik sehingga pihak yang mewawancarai anda akan merasa nyaman dan percaya bahwa anda adalah kandidat yang tepat untuk lowongan yang mereka tawarkan. Yang penting adalah fokus dan konsisten terhadap apa yang sudah anda jalani sejak menulis surat pengantar kerja hingga menyusun resume. Pastikan bahwa anda adalah orang yang sama ketika mereka membaca surat pengantar anda. Perlihatkan konsistensi tersebut karena hal tersebut akan sangat berguna dalam keberlangsungan karir anda di masa yang akan datang.

Cara Menjawab serta Contoh Pertanyaan dalam Wawancara Kerja

Cara Menjawab serta Contoh Pertanyaan dalam Wawancara Kerja
Cara Menjawab serta Contoh Pertanyaan dalam Wawancara Kerja, merupakan kelanjutan artikel mengenai wawancara kerja atau job interview.

Banyaknya calon karyawan yang gagal saat wawanara kerja bukan karena mereka tidak pintar atau tidak berpengalaman melainkan tidak adanya persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum tes wawancara kerja. Untuk itu, jika Anda ingin lulus wawancara kerja persiapkanlah diri Anda, baik itu berupa pengetahuan serta kesehatan dan mental.

Berikut ini merupakan pertanyaan wawancara kerja yang sering ditanyakan pada saat tes wawancara kerja/interview di berbagai perusahaan beserta jawabannya atau cara menjawabnya.

1. Situasi tersulit apa yang pernah Anda alami, dan bagaimana Anda menyikapi dan mengatasinya?
Cara menjawab pertanyaan: Pertanyaan ini tidak ada kata benar atau salah, karena pertanyaan ini adalah pertanyaan untuk menilai perilaku dan sikap Anda saat Anda sedang berada dalam situasi tertentu. pewawancara kerja akan menilai perilaku Anda di masa lalu dan memprediksi bagaimana perilaku Anda di masa depan serta bagaimana sikap dan cara Anda menghadapi dan menyelesaikan masalah.

Dalam menjawab pertanyaan ini, berikan contoh konkrit akan situasi sulit yang pernah Anda alami. Lalu sebutkan bagaimana Anda memecahkan masalah tersebut. Gunakan skala prioritas dalam menyelesaikan masalah seperti:
    - Penting dan mendesak
    - Penting tetapi tidak mendesak
    - Tidak penting namun mendesak
    - Tidak penting dan tidak mendesak

Ingat, buatlah agar jawaban Anda tetap positif dan spesifik. Deskripsikan apa yang Anda lakukan dan bagaimana Anda melakukannya.

2. Berapa gaji yang anda inginkan?
Beberapa perusahaan memberikan pertanyaan ini sebagai pertanyaan retorika (pertanyaan yang tidak perlu dijawab karena mereka sudah punya standar gaji), namun jangan pernah kita menjawab dengan: "terserah perusahaan mau menggaji saya berapa". Ini membuat kita menjadi tidak memiliki bargaining power di depan pewawancara. Oleh karena itu, sebaiknya kita memiliki hitungan sendiri tentang berapa gaji yang kita inginkan berdasarkan, jumlah kebutuhan bulanan termasuk jumlah tabungan dan juga berapa kemampuan kita akan dihargai. Saran saya, sebelum wawancara kerja, cari tahu pasaran gaji sesuai dengan posisi yang Anda lamar. Coba tanyakan kepada teman, sahabat atau orang lain mengenai kisaran gaji terkait dengan posisi pekerjaan tersebut.

3. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Cara menjawab pertanyaan: Pertanyaan jebakan, dan Anda harus benar-benar bisa memberikan alasan yang baik untuk menjawabnya. Cara terbaik menjawabnya adalah dengan merangkum semua pengalaman kerja Anda yang menurut Anda akan bermanfaat bagi perusahaan. Tunjukkan dengan penuh percaya diri dan terlihat bahwa Anda sungguh berharap bergabung di perusahaan ini dan jangan menjawab seara berlebihan seakan-akan anda seorang pahlawan kesiangan.

4. Apakah anda bersedia bekerja lembur?
Cara menjawab pertanyaan: Pertanyaan ini merupakan pertanyaan jebakan saat wawancara kerja. Karena pasti tidak ada karyawan yang senang bekerja lembur. begitu juga dengan perusahaan, tidak ada perusahaan juga yang dengan rela membiarkan karyawannya bekerja lembur terus menerus karena lembur merupakan salah satu indikasi adanya ketidak efisienan kerja para karyawan. Oleh karena itu, kita harus bisa menjawab secara diplomatis seperti ini: "kalau memang pekerjaan belum selesai saat jam pulang padahal saya sudah berusaha maksimal, maka saya tidak keberatan untuk bekerja lembur. Namun saya lebih senang bila pekerjaan saya bisa selesai tepat waktu"

5. Apa target Anda dalam 5 tahun mendatang?
Cara menjawab pertanyaan: Bentuk lain dari pertanyaan ini adalah "Apa Tujuan Kamu ke Depannya?" Ini adalah salah satu pertanyaan untuk menilai tingkat komitmen Anda atas pekerjaan Anda. Alasan lain dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui apakah Anda adalah orang yang mempunyai tujuan. Jawaban Anda sebaiknya adalah jawaban yang dapat membuat interviewer berpikir bahwa tujuan Anda juga melibatkan pekerjaan terkait dalam jalur karir Anda. Jawaban yang memberikan tujuan jangka panjang akan memberikan kesan bahwa Anda adalah orang yang memiliki motivasi dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, Anda mungkin harus melakukan instropeksi terlebih dahulu atas keinginan Anda dan membandingkannya dengan pekerjaan terkait.

Sumber: superblogpedia.blogspot.com dengan sedikit perubahan
superblogpedia.blogspot.com#sthash.8Modo94B.dpuf
superblogpedia.blogspot.com#sthash.8Modo94B.dpuf

Beberapa Pertanyaan Dasar dalam Wawancara Kerja

Beberapa Pertanyaan Dasar dalam Wawancara Kerja
Setelah memposting mengenai pengertian wawancara kerja, kali ini blog wawancara kerja akan sharing mengenai beberapa pertanyaan dasar dalam wawancara kerja. Selamat membaca!

Meski dalam wawancara kerja sering terjadi banyak pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara kepada pelamar, dan ketidakseragaman pertanyaan yang diajukan kepada setiap pelamar. Namun secara umum, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dikelompokan dalam lima bagian pokok, yaitu:

1. Pembukaan
Biasanya pada wawancara ini pertanyaan yang diajukan singkat dan ringan. Atau boleh dikatakan pewawancara hanya sekedar basa-basi saja. Tujuannya adalah agar suasana wawancara kerja tidak menjadi kaku, tetapi penuh dengan keakraban sehingga pelamar yang diwawancarai akan merasa rileks. Contoh ucapan pembukaan wawancara kerja:
-    Mari silahkan masuk
-    Selamat pagi (siang), silahkan duduk
-    Apakah Anda sudah lama menunggu?
-    Jam berapa tadi Anda berangkat dari rumah?
-    Apakah Anda sehat-sehat saja?
-    Anda kemari naik apa?
-    Apakah Anda sudah siap untuk diwawancarai?

2. Latar Belakang Pelamar
Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan sekitar latar belakang pelamar seperti nama Anda, tempat tinggal, keluarga, pekerjaan orang tua, pendidikan formal dan non formal dan lain sebagainya yang sifatnya masih umum, akan tetapi ini merupakan bagian penilaian si pewawancara. Berikut beberapa contoh pertanyaan yang sering diajukan oleh pewawancara:
-    Nama Anda
-    Dan nama panggilan Anda
-    Dimana sekarang Anda berdomisili (tinggal)?
-    Apakah Anda memiliki saudara? Berapa jumlah saudara Anda?
-    Apakah Anda sudah menikah?
-    Apakah Anda sudah mempunyai anak?

3.  Seputar Pekerjaan
Jika pelamar dalam daftar riwayat hidupnya mencantumkan pengalaman kerja yang didukung fakta surat keterangan pengalaman kerja, maka wawancara seputar pekerjaan ini akan diajukan. Berikut contoh daftar pertanyaan seputar pekerjaan:
-    Sebelumnya Anda pernah bekerja dimana saja?
-    Berapa lama Anda bekerja di perusahaan atau instansi itu?
-    Apa jabatan terakhir Anda?
-    Berapa gaji terakhir Anda?
-    Mengapa Anda sering berganti pekerjaan?
-    Pekerjaan apakah yang tidak Anda sukai?

4.  Minat, Bakat dan Motivasi
Penelusuran minat, bakat dan motivasi pelamar adalah penting. Ini dilakukan oleh pewawancara dengan teliti dan cermat agar tidak salah pilih. Karena hanya calon karyawan yang menaruh minat terhadap pekerjaan yang kelak akan menjadi tanggung jawabnya dan yang berbakat serta mempunyai motivasi tinggi untuk maju yang akan diterima. Contoh pertanyaan:
-    Apakah Anda menyukai olahraga?
-    Olahraga apakah itu?
-    Mengapa Anda menyukai kegemaran itu?
-    Selain olahraga, apakah Anda mempunyai kegemaran lain?
-    Kegemaran apakah itu?

5.  Penutup
Pada bagian penutup ini, biasanya pelamar diberi kesempatan untuk bertanya. Dalam mengajukan pertanyaan haruslah dalam batas-batas kesopanan dan tidak menyangkut urusan pribadi. Contoh pertanyaan yang pelamar ajukan:
-    Bolehkah saya mengetahui lebih spesifik mengenai tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan yang saya lamar?
-    Berapa lama masa percobaan yang diberlakukan untuk seorang karyawan baru di perusahaan ini?
-    Apakah dalam masa percobaan ini saya mendapat gaji penuh?
-    Apakah perusahaan menyediakan program pelatihan kerja bagi karyawannya?

Itulah beberapa pertanyaan-pertanyaan dasar dalam wawancara kerja yang dikelompokan menjadi lima kelompok. Semoga setelah membaca dan memahami, Anda semakin siap menghadapi wawancara kerja.

Jika Anda suka artikel ini, silahkan share dan klik like ya :). Jangan lupa juga isi komentarnya dibawah, atau barang kali Anda ingin berbagi pengalaman wawancar kerja? Tinggal tulis di form komentar ya. Terimakasih.

Pengertian Wawancara Kerja

Pengertian Wawancara Kerja
Kali ini blog wawancara kerja atau sebagai blog panduan praktis menghadapi wawancara kerja akan memposting mengenai pengertian wawancara kerja. Agar Anda dapat memahami dan Anda pun semakin siap untuk diwawancarai. Pengertian wawancara kerja secara singkat dijelaskan dibawah ini.

Pengertian Wawancara Kerja. Wawancara Kerja (bahasa Inggris: job interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

Wawancara dapat menjadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon atau kandidat untuk suatu posisi atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi.

Sumber: Wikipedia dengan sedikit perubahan

Panduan Praktis Menghadapi Wawancara Kerja

Panduan Praktis Menghadapi Wawancara Kerja
Panduan Praktis Menghadapi Wawancara Kerja (Pendahuluan). Menerima panggilan untuk mengikuti tes wawancara kerja (job interview) tentu sangat menyenangkan. Itu artinya secara administratif, lamaran dan CV Anda dianggap layak untuk diberi kesempatan mengikuti seleksi lanjutan. Tapi, justru paling banyak pencari atau pelamar kerja yang gagal di tangga wawancara kerja tersebut.

Anda harus paham bahwa fase wawancara kerja adalah fase lanjutan, sehingga tingkat kompetisinya lebih tinggi dan materinya pun lebih kompleks dan detail. Tapi Anda tidak perlu cemas, grogi, minder apalagi putus asa!

Blog wawancara kerja ini akan menjadi pendamping bagi Anda yang akan menghadapi tes wawancara kerja. Sebab dalam website ini Anda akan memperoleh penjelasan yang lengkap, detail dan akurat tentang seluk beluk wawancara kerja, mulai dari apa-apa yang harus Anda siapkan (pra tes), hingga sikap dan bahasa tubuh di hadapan tim penguji, sampai bagaimana cara Anda menjawab soal-soal wawancara yang diajukan dengan sebaik-baiknya.

Kini Anda telah siap menghadapi tes wawancara kerja.